Musim Hujan dan Alergi

 

Musim penghujan banyak dikaitkan dengan masalah kesehatan yang juga timbul.  Dari penyakit batuk, pilek bahkan gatal-gatal pada kulit, sering kali dikeluhkan pada musim ini. Apabila Anda menderita  pilek dan batuk yang tak kunjung sembuh dan timbul hanya pada waktu suhu udara dingin, bisa dicurigai sebagai reaksi alergi. Begitu juga gatal-gatal yang sering disebut sebagai “biduran”, masyarakat awam sudah banyak mengerti bahwa hal ini merupakan reaksi alergi. Bersentuhan dengan air banjir atau kubangan air hujan terkadang tak dapat dihindarkan. Kita tidak tahu apakah kubangan atau air banjir tersebut mengandung polutan atau zat-zat kimia yang ikut terbawa. Bagi orang-orang dengan bakat alergi dan memiliki kulit sensitive akan sering mengalami keluhan gatal yang tak kunjung sembuh setelah bersentuhan dengan air banjir.  Apabila berbagai masalah ini disebabkan oleh bakteri ataupun jamur, maka akan dapat lebih mudah diobati karena banyak tersedia jenis macam obat untuk permasalahan tersebut. Namun, yang lebih sulit adalah mengobati keluhan-keluhan yang disebabkan oleh alergi. Kita tidak mungkin menghindar dari udara dingin,  paparan air banjir atau kubangan air hujan. Karena alergi  hanya dapat dicegah dengan cara menghindari paparan penyebab alergi itu sendiri.

Apakah ada cara untuk tidak terkena reaksi alergi?

Pengobatan alergi itu sendiri dilakukan hanya untuk meringankan reaksi yang terjadi. Selanjutnya, agar tidak timbul reaksi alergi, maka penderita alergi harus menghindari zat-zat atau lingkungan yang menjadi pencetus reaksi tersebut. Hal ini hampir sangat sulit untuk dilakukan, karena cuaca maupun zat yang terkandung dalam air banjir  tidak dapat dikontrol oleh manusia.

Salah satu metode biofisika yang dikembangkan di Jerman , yaitu metode Bioresonansi, merupakan metode untuk mendeteksi alergi dan juga terapi alergi. Metode ini dapat menjadi metode alternative dari pengobatan alergi. Penderita alergi dapat memeriksakan diri dan mengetahui zat alergen apa saja yang dapat menimbulkan masalah pada dirinya. Dari alergi  bahan makanan sampai jenis logam berat dapat dideteksi dengan metode ini.  Terapi maupun pendeteksian alergi, tidak menggunakan jarum dan obatan-obatan, sehingga dirasakan nyaman bagi penderita.

Setelah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab alergi dan kemudian melakukan terapi alergi, maka tubuh akan lebih kuat dan tidak mudah terjadi reaksi bila dikemudian hari terpapar alergen. Tidak takut lagi untuk menyambut musim hujan kan?

Bioresonansi merupakan metode biofisika yang digunakan dalam terapi dan deteksi alergi. Dikembangkan di Jerman terutama oleh Regumed, GmbH (German). Bio E Indonesia telah menghadirkan alat Bicom dengan metode bioresonansi yang telah mendapatkan sertifikat keamanan oleh Universitas ternama UNAIR dan sertifikasi autorisasi resmi dari Regumed, GmbH (German). 

About the Author :

Leave a Comment

START TYPING AND PRESS ENTER TO SEARCH