Pada anak bayi dan balita bahkan sampai menginjak remaja, umum di temui keluhan dermatitis seboroik terutama pada daerah kulit kepala, alis dan wajah. Dermatitis seboroik dapat menyerang kulit terutama bagian yang di tumbuhi oleh folikel rambut. Dermatitis seboroik suatu peradangan pada kulit terutama di daerah yang ditumbuhi oleh rambut dan daerah dengan kelenjar minyak, dapat memberikan keluhan gatal, timbul serpihan ketombe yang kerap kali dalam jumlah banyak dan tebal serta berwarna kekuningan, serta berbagai keluhan peradangan lainnya. Penyebab dari keadaan ini belum diketahui secara pasti, namun dapat ditimbulkan dari adanya masalah hormonal, kebersihan dan gizi yang buruk, ataupun produksi berlebihan dari kelenjar minyak pada kulit dan iritasi kulit.
Untuk mencegah terjadinya dermatitis seboroik, jagalah selalu nutrisi dari asupan makanan dengan baik, selalu menjaga kebersihan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Penggunaan shampoo ataupun alat mandi lainnya, dapat saja menjadi pemicu dermatitis seboroik, bila ternyata terdapat alergi pada salah satu bahan-bahan tersebut. Maka itu perhatikan waktu timbulnya dermatitis seboroik serta pemakaian bahan-bahan yang mengandung kimia yang terpapar oleh tubuh. Memang sangat sulit untuk mendeteksi penyebabnya, tetapi salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendeteksi dengan metode bioresonansi. Tidak hanya faktor alergi, tetapi penyebab hormonal ataupun stress pun dapat menjadi pemicu dari dermatitis seboroik. Dengan pemeriksaan bioresonansi, faktor-faktor energi dari berbagai pemicu itu dapat dideteksi dengan Bicom bioresonansi , suatu alat dengan tehnik biofosika yang berasal dari negara Jerman. Di Indonesia metode ini telah hadir dan dikembangkan oleh Bio E Indonesia.
Meskipun dermatitis seboroik merupakan kondisi yang umum ditemui dan dapat diatasi dengan baik, namun kerap kali membandel dan sangat sulit disembuhkan sehingga kambuh kembali. Cegah terjadinya dermatitis seboroik secara maksimal, bila sudah didapati keadaan ini segerakan untuk memeriksakan diri agar tidak berlarut-larut mempengaruhi kesehatan serta kepercayaan diri.