Metode kerja
Tubuh manusia mempunyai satu (1) spektrum gelombang individual yang normal serta dapat dideteksi. Adanya informasi gelombang lain, misalnya benda asing, gelombang elektromagnetik/geopati, logam/kimia, bekas luka/trauma, atau bahkan makanan yang sehari-hari kita konsumsi, dapat mengganggu pola normal tubuh, sehingga menimbulkan gangguan pada komunikasi antar sel tubuh. Gangguan ini seringkali dapat menimbulkan gejala klinis seperti alergi, migraine, nyeri pada tubuh, kelelahan yang berkepanjangan, gangguan pola tidur, bahkan hiperaktifitas pada anak-anak. Secara keseluruhan, ada sekitar 400 indikasi yang dapat ditangani oleh pendekatan terapi Bicom Bioresonance ini.
Lingkup Aplikasi
Alur Pemeriksaan
Pasien akan berkonsultasi mengenai terapi Bicom Bioresonace, bagaimana cara kerjanya, apa yang akan dilakukan selama sesi terapi, serta diskusi lebih lanjut dengan dokter yang ada di setiap Bio E Therapy Center.
Setelah pasien setuju untuk menjalani prosedur terapi ini (dengan menandatangani persetujuan deteksi dan terapi), dokter akan melakukan deteksi terhadap masalah dan keluhan pasien. Deteksi ini adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi sumber masalah dari keluhan/penyakit pasien. Proses ini akan memakan waktu sekitar 10-30 menit.
Setelah identifikasi, pasien akan menjalani proses terapi. Sesi terapi berbeda-beda setiap individu, tergantung dari keluhan dan hasil identifikasinya. Prinsip dari terapi ini adalah memperbaiki komunikasi antar sel, supaya tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
- Mengembalikan frekuensi komunikasi antar sel yang sudah tidak sinkron menjadi sinkron kembali.
- Eliminasi gelombang-gelombang elektromagnetik/geopati yang dapat menganggu komunikasi antar sel.
- Menghilangkan hambatan energi yang terjadi akibat bekas luka/trauma, infeksi kronis, gangguan metabolisme, dan berbagai macam kondisi tidak normal (patologis) dalam tubuh.
- Inversi gelombang yang disebabkan oleh benda-benda asing yang mengacaukan komunikasi antar sel.
- + 1. Informasi
-
Pasien akan berkonsultasi mengenai terapi Bicom Bioresonace, bagaimana cara kerjanya, apa yang akan dilakukan selama sesi terapi, serta diskusi lebih lanjut dengan dokter yang ada di setiap Bio E Therapy Center.
- + 2. Identifikasi/Deteksi
-
Setelah pasien setuju untuk menjalani prosedur terapi ini (dengan menandatangani persetujuan deteksi dan terapi), dokter akan melakukan deteksi terhadap masalah dan keluhan pasien. Deteksi ini adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi sumber masalah dari keluhan/penyakit pasien. Proses ini akan memakan waktu sekitar 10-30 menit.
- + 3. Terapi
-
Setelah identifikasi, pasien akan menjalani proses terapi. Sesi terapi berbeda-beda setiap individu, tergantung dari keluhan dan hasil identifikasinya. Prinsip dari terapi ini adalah memperbaiki komunikasi antar sel, supaya tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
- Mengembalikan frekuensi komunikasi antar sel yang sudah tidak sinkron menjadi sinkron kembali.
- Eliminasi gelombang-gelombang elektromagnetik/geopati yang dapat menganggu komunikasi antar sel.
- Menghilangkan hambatan energi yang terjadi akibat bekas luka/trauma, infeksi kronis, gangguan metabolisme, dan berbagai macam kondisi tidak normal (patologis) dalam tubuh.
- Inversi gelombang yang disebabkan oleh benda-benda asing yang mengacaukan komunikasi antar sel.
Penanganan pasien dilakukan dengan menggunakan metode Bicom Bioresonance yang merupakan salah satu pendekatan terapi biofisika. Dalam ilmu biofisika, setiap substansi terdiri dari energi dan memancarkan energi, termasuk juga tubuh manusia. Energi yang dipancarkan ini berbentuk gelombang dan mempunyai panjang gelombang yang berbeda serta spesifik.
Tubuh manusia mempunyai satu (1) spektrum gelombang individual yang normal serta dapat dideteksi. Adanya informasi gelombang lain, misalnya benda asing, gelombang elektromagnetik/geopati, logam/kimia, bekas luka/trauma, atau bahkan makanan yang sehari-hari kita konsumsi, dapat mengganggu pola normal tubuh, sehingga menimbulkan gangguan pada komunikasi antar sel tubuh. Gangguan ini seringkali dapat menimbulkan gejala klinis seperti alergi, migraine, nyeri pada tubuh, kelelahan yang berkepanjangan, gangguan pola tidur, bahkan hiperaktifitas pada anak-anak. Secara keseluruhan, ada sekitar 400 indikasi yang dapat ditangani oleh pendekatan terapi Bicom Bioresonance ini.
Prosedur terapi ini mencakup tahap-tahap sebagai berikut:
Standarisasi
Bicom Device yang digunakan sebagai alat pada metode ini telah melewati uji keamanan yang dilakukan oleh UNAIR Surabaya, Bagian MIPA Lab. Biofisika. Dengan demikian, setiap klinik/pusat terapi Bio E Indonesia telah mendapatkan sertifikat resmi keamanan alat bagi pasien. Berkaitan dengan standar operasional untuk tes dan terapinya, setiap klinik/pusat terapi juga telah mendapatkan Certificate of Authorization yang diberikan langsung oleh Regumed, GmbH (Jerman). Sertifikat ini menegaskan bahwa di lokasi tersebut penanganan pasien dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Jerman sendiri, baik dari sisi penguasaan ilmu sains ataupun aplikasi medisnya. Dengan adanya standarisasi ini, Bio E Indonesia tidak bertanggungjawab atas penggunaan mesin Bicom Bioresonance di luar Bio E group.