Kopi adalah suatu jenis minuman yang nikmat dan diminum oleh hampir seluruh penduduk bumi ini sehari-hari. Terkandung di dalam biji kopi adalah suatu zat bernama kafein. Kafein adalah suatu neurotoxin yang dapat memberikan stimulasi suatu reaksi yang berlebihan pada sistim syaraf. Stimulasi sympathicotonic yang berlebihan dan konstan dapat mengakibatkan iritasi pada jaringan, organ dan sistim organ.
Apabila iritasi ini terjadi, maka dapat menimbulkan berbagai keluhan dalam kesehatan. Sebagai contoh; termasuk tension headache, migraines, kecemasan, spasme otot, hipertensi, arrythmia jantung, masalah saluran gastro-intestinal, buang air kecil berkali-kali, kelemahan kandung kencing, disfungsi ginjal, premenstrual sindrom, nyeri tanpa sebab yang jelas dan lain-lain.
Frau Krack, seorang terapis Bicom dari Jerman telah mendapatkan hasil yang mengagumkan ketika melakukan terapi pada alergi kopi. Dengan menjalankan prosedur-prosedur terapi Bicom yaitu satu minggu sebelum memulai terapi, semua makanan yang mengandung kafein harus dihindari, maka setelah kira-kira 2-3 kali terapi dengan interval masing-masing 1 minggu, pasien yang mengalami alergi kopi dapat merasakan berkurangnya keluhan-keluhan tersebut bahkan dapat kembali menikmati rasa kopi yang khas.<a href=”http://www.bio-e.net/wp-content/uploads/2013/06/thumb.jpg”><img class=”alignleft size-full wp-image-535″ alt=”thumb” src=”http://www.bio-e.net/wp-content/uploads/2013/06/thumb.jpg” width=”200″ height=”200″ /></a>
Terapi alergi dengan menggunakan Bicom Bioresonansi dapat dilakukan di Indonesia pada pusat-pusat terapi Bio E Indonesia. Pusat terapi yang memiliki head office di Kebayoran Jakarta Selatan ini, telah memiliki puluhan network di berbagai penjuru Indonesia. Pasien dapat memeriksa jenis alergi apa saja yang Ia miliki dan melakukan terapi Bicom Bioresonansi pada pusat terapi ini.